Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m
dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata
setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%.
Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi
pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil
daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di
seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi
dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam
setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini
dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan
Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga
mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan
dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit,
Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor
relatif aman dari bahaya banjir alami.
sumber : wikipedia
mksih kak.. membantu.
ReplyDelete